MH Celullite

Kamis, 14 Juli 2011

KASUS ALFRED RIEDL DAN PSSI


Akhirnya, berakhir sudahlah kontrak pelatih bertangan dingin ini menukangi Tiimnas Indonesia dari 7 Mei 2007 yang semestinya kontraknya habis pada 6 Mei 2012.
Kasus pencopotan Riedl ini bermula setelah terpilihnya Djohar Arifin Husin sebagi Ketua Umum PSSI yang baru 2011-2015 yang menyatakan bahwa kontrak pelatih asal Austria itu tidak ditemukan arsipnya di kantor PSSI, sehingga menganggap kontrak tersebut bersifat pribadi antara Riedl dengan mantan Waketum Nirwan Bakrie.
Dipihak lain Riedl sendiri mengaku kontraknya adalah absah yang dilakukan oleh federasi dan ditandatangani di atas kop PSSI serta di tanda tangani oleh pejabat PSSI. Selain itu kontrak itu juga disaksikan oleh tiga asistennya.

Disamping itu juga Riedl mengatakan bahwa pencopotan dirinya melainkan karena unsur politik “sekarang partai biru yang masuk dan kuning keluar (sport political decision) padahal di Eropa tidak pernah terjadi seperti itu meskipun pergantian pengurus”.
Dan bukannya meralat pencopotan Riedl, PSSI malah menyiapkan kompensasi untuk pelatih berusia 61 Tahun ini. Kemudian mereka bersiap-siap merekrut pelatih baru yaitu Wilhelmus Rijsbergen yang belum diketahui kualitasnya.
Dari kasus ini diharapkan kepengurusan PSSI yang baru dapat bertindak dengan bijaksana dalam stiap mengambil langkahnya karena sedikit besarnya persepakbolaan kita tergantung dari para pengurus yang baru ini. Jangan sampai sepak bola Indonesia ini dijadikan ajang politik terus menerus sehingga tidak akan pernah maju-maju.
Dan bagi setiap pemain Timnas janganlah terbawa oleh kepentingan-kepentingan yang salah. Eruslah berjuang untuk membawa Indonesia menjadi yang terbaik…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar